Gue tau hasilnya, Indonesia memang enggak menjuarai AFF tahun ini. Kita kembali pada gelar runner up. Apapun hasilnya gue tetep bangga punya timnas Indonesia & pemain ke12 yang sportif. Satu hal lagi kita punya Firman Utina yang dapet penghargaan Most Valuable Player AFF 2010, yeah he's our captain. Lalu terimakasih pada coach Indonesia Alfred Riedl atas bimbingannya timnas bisa menembus babak final dan memiliki kualitas permainan yang meningkat. hahaha baru kali ini soul sepak bola gue bener bener bangkit setelah hampa seleai worldcup dan gak setiap jadwal pertandingan Liverpool gue tonton.Gue ngehargain perjuangan mereka semua di babak final leg2 ini bener bener mereka berusaha buat jadi yang terbaik di gbk,mereka menang tapi tidak mendapat trophy.Garuda tetap jadi kebanggaan gue, gue harap garuda bisa terbang tinggi bersama segudang prestasi lainnya dari anak bangsa.I'm PROUD OF YOU ALL FOOTBALL HEROESRegards,Dita
hello teman teman selamat berlibur akhir tahun :) Semoga enjoy dengan liburannya! AAAAAH gue gatau mau ngapain gakdeng gue punya kerjaan tersendiri yaitu.....mencari dana buat acara sekolah,enak? dikit. Terus aduh beberapa hari terakhir lagi random banget kenapa ya? gatau kenapa oke gue lagi mengalami penghabisan akhir tahun (?)
DAN!! Nanti malem Indonesia melawan Malayasia di final AFF, gue yakin tim kita pasti menang pasti menag:) Ngomong tentang bola nih ya, kenapa banyak yang jadi mendadak timnas? hayo, gue yakin dari si Irfan Bachdim cewek cewek jadi gila bola (gue juga suka irfan bachdim sih) Karena beberapa tahun terakhir gue emang suka bola jadi yah gue seneng aja dukung tim negara gue sendiri yang gue bilang mereka permainannya lebih rapih dibanding sebelumnya, oke ini berkat Alfred Riedl hahaha. Ayo semangat! Ya Allah Indonesia menang dong di Bukit Jalil, skor gausah gede deh.AMIN
Rapot gimana? Alhamdullilah baik semoga terus membaik dan meningkat AMIN
Kantor sebuah stasiun tv masih tampak sibuk di penghujung Desember ini, mereka belum mendapatkan libur akhir tahun. Dari lantai 4 bagian HRD yang masih sibuk masing masing di depan layar komputer dan meja. Jam menunjukan pukul 1 siang, waktu makan siang bagi para karyawan. Banyak yang keluar kantor untuk memanfaatkan waktu ini atau hanya delivery order ke kantor untuk menghemat waktu.
“Arya, temenin gua yuk makan siang di restoran biasa! Ayolah, ajak si Dina ya”, Dimas terburu buru membereskan mejanya yang berlimpah kertas. Arya masih bertumpu di mejanya, tidak begidik. Dina di ujung meja sana,sedikit merapihkan pakaian kerjanya.
“Arya, ayo ikut!”,Ajak Dina menghampiri Arya.Ia diam. Arya memandang foto frame di sebelahnya, foto sosok Ibu yang berarti baginya. Lalu ia baru berani beranjak dari meja kerjanya.
Mereka bertiga, Arya Dina dan Dimas. 3 orang yang di pertemukan saat wawancara masuk kerja, perkenalan singkat itu membawa mereka pada jalan persahabatan,saat semua saling terbuka satu sama lain.
Restoran itu seperti biasa dipadati karyawan karyawan kantor sekitar,mereka hampir saja tidak dapat tempat duduk disana.Mereka makan seperti biasa tapi ada sesuatu yang mereka utarakan, mereka ingin berbagi sebuah cerita.
“Sekarang tanggal berapa ya?’’, tanya Dina
“Hmm tanggal 21 Din,emang kenapa?’, Dimas melihat layar handphone-nya
“Ohya? Yaampun, gue jadi kangen Mama di rumah ckck”Dimas berdecak.
Fikiran Dimas tiba tiba teringat akan masa lalunya. Bagaimana do’a seorang ibu dan dukungan Ibu yang sangat berjasa pada dirinya,hingga Ia bisa sampai seperti ini.
“Gue punya satu cerita..”, dan kisah itu dimulai dari Dimas. Dina dan Arya siap mendengarkan apa yang akan diutarakan salah satu sahabatnya ini.
“Sejak Papa dan Mama gue bercerai,hak asuh anak jatuh pada Mama gue. Gue akhirnya tinggal dengan beliau dan adik gue,Dinda. Awalnya gue usaha buat tegar dan gantiin Papa diamata mereka, gue juga bantuin Mama gue kalo di rumah karena beliau harus nyari nafkah sendiri. Tapi gue lengah, pengaruh negatif dari temen temen gue makin nekan gue. Lo gak tau kan? Gue dulu sempet jadi tukang party, ikut geng motor, sering mabuk, udah ninggalin tanggung jawab gue dirumah buat jagain Dinda. Hingga suatu saat akibat kelalaian gue, Dinda hampir diculik sama perampok rumah. Tapi gue tetep aja gak peduli apa kata Mama, gue ngebantah apa kata beliau dan udah berulang kali ngomong kasar depan beliau. Gue udah sering bikin Mama khawatir dengan enggak pulang ke rumah, gue ngerasa gak betah di rumah. Kelakuan gue makin gak bisa di toleransi, waktu Mama sakit gue ngambil kesempatan buat nyuri gaji Mama buat beli drugs, itu udah ketauan Dinda tapi gue malah ngancem dia kalo dia berani bilang Mama,dia bakal gue bawa kabur. Tiap malem Mama nangis mikirin gue, dan doain gue agar gue bisa sadar juga selalu dilindungi oleh Tuhan. Sampai suatu hari, polisi dateng ke rumah gue mengabarkan bahwa gue terjerat kasus narkoba dan dipenjara. Mama langsung shock dan mohon mohon pada polisi untuk meringankan hukuman gue. Gue sadar, seorang Ibu tidak akan meninggalkan anaknya apapun keadaanya. Setiap hari beliau datang menjenguk gue di sell, selalu support gue agar kuat juga mengingatkan gue agar kembali kepada jalan yang benar. Sell penjara itu jadi saksi bisu air mata gue tiap malemnya, gue sadar Mama itu orang yang paling berharga dan gak pantes gue memperlakukannya dengan kurang ajar. Setelah gue melewati masa rehab dan dinyatakan bebas, saat itu juga hari Ibu. Gue nangis dihadapan beliau,meluk beliau dan minta maaf sambil mencium telapak kakinya. Ia membelai lembut wajah gue dan berkata :’ Dimas,Allah telah mengabulkan permintaan Mama.Kamu kembali ke rumah ini adalah hadiah terindah di Hari Ibu’.Sejak itulah gue mulai memperbaiki hidup gue dan berusaha bikin Mama bahagia enggak lupa doain Mama karena ia gak berhenti doain gue”
Begitu kisah dari Dimas, seorang anak yang berhasil keluar dari jeratan narkoba berkat do’a seorang Ibu. Arya mulai membuka mulutnya yang terdiam dari tadi
“Berbeda dengan cerita gue..”,Kisah kedua akan terlontarkan
“Cerita gue hampir sama dengan Dimas. Ibu adalah seorang single parent setelah meninggalnya Bapak. Kami hanya keluarga tidak mampu dan tinggal di sebuah desa yang jauh dari perkotaan.Gue anak satu satunya harapan Ibu, ia bekerja keras untuk membiayai sekolah gue hingga SMA.Pekerjaanya hanya seorang tukang sayur yang penghasilannya tidak seberapa. Dia juga udah sering digusur sana sini bersama dengan pedangang sayur lainnya,tapi ia tak gentar menghadapi cobaan. Setiap pagi Ibu juga yang mengantar gue ke sekolah dengan sepeda peninggalan Bapak, ia selalu berpesan agar gue sekolah yang bener. Kalo gue sakit,ia rela hujan hujanan mencari obat dan membawa gue ke dokter.Setiap Ibu pulang berjualan ibu tampak lelah sekali dan selalu bilang “Maaf nak, hasil jualan ibu hanya sedikit”, walau begitu ia tak patah semangat dan gue gak mau ngeluh atas keadaan ini.Gue harap prestasi di sekolah bisa menyenangkan hati ibu. Sebelum ujian nasional SMA,yang gue tahu, malam malam menjelang ujian Ibu juga tidak berhenti sholat malam agar gue senantiasa diberikan kemudahan.Sungguh besar usaha dan doa seorang Ibu pada anaknya. Gue juga semangat meraih prestasi ditengah keterbatasan ini.Syukurlah gue berhasil meraih peringkat 1 nilai Ujian Nasional tertinggi. Perjuangan Ibu tidak berhenti sampai disitu, Ia menempuh perjalanan cukup jauh ke kantor kelurahan menggunakan sepedanya untuk meminta beasiswa kuliah di Jakarta. Berkat kerja keras itulah,Gue berhasil dapat full beasiswa ke Jakarta. Sebelum gue berangkat, Ibu menitipkan satu amplop uang hasil keringatnya selama ini untuk biaya awal kehidupan gue di Jakarta, dan ia berkata ‘Nak, ini uang tabungan ibu selama ini untuk kamu kuliah.Tak perlu menunggu hari Ibu kamu memberikan hadiah pada Ibu, memiliki kamu bagai hari Ibu setiap harinya’ Gue bangga punya seorang Ibu yang pekerja keras.”
2 kisah berakhir bahagia dari Arya dan Dimas. Berbeda lagi apa yang akan Dina ceritakan.
“Berbeda lagi dengan ceritaku..”, Dina agak sedikit meneteskan air mata
“Kesempatan bersama Bunda adalah waktu yang paling berharga bagiku. Bunda memiliki penyakit kanker, bahkan aku hampir tidak ada di dunia ini. Ia mengorbankan nyawanya untuk melahirkan aku dan pada saat itu kami berdua selamat. Bunda tetap tegar melawan penyakit kankernya dengan merawat dan membimbing aku. Dibalik wajahnya yang tersenyum ia memendam rasa sakit yang luar biasa. Tapi kesempatan merawat orang tua terutama Bunda itu sangat berharga. Pada saat Aku berumur 12 tahun, penyakitnya sudah kronis. Umurnya mungkin tidak lama lagi. Entah, aku kagum atas Bunda yang melawan penyakitnya selama belasan tahun. Saat saat terakhir itu dihabiskan di rumah sakit. Hampir setiap hari aku menjaga Bunda bergantian dengan Ayah. Menemani Bunda sambil bercerita cerita tentang sekolah atau lainnya, disinilah aku baru merasa sangat dekat dengan Bunda. Setiap malam aku mohon pada Tuhan agar kesempatan ini jangan cepat berlalu,tapi kehendak-Nya tidak ada yang bisa melawan. Benar benar di saat terakhir beberapa hari sebelum hari Ibu, aku lebih sering menangis dan kelihatan lebih lemah dibanding Bunda yang terbaring di rumah sakit. Bunda sering tanya ‘Kenapa kamu sedih?’ kalo aku jawab ‘Aku gak mau kehilangan Bunda’ ia akan bilang ‘Jika Tuhan udah memanggil Bunda, ikhlaskan saja ya.Karena semua di dunia ini akan kembali pada-Nya’, sungguh hebat kata kata yang ia ucapkan.Tanggal 21 malam, perasaanku tidak tenang entah mengapa dan Bunda meminta permintaan terakhirnya ‘Dina, bilangin Ayah ya besok bawain bunga mawar putih buat Bunda. Kan besok hari Ibu’. Aku langsung menelfon Ayah malam itu juga. Esoknya, Ayah datang dengan mawar putih,aku tetap menemani Bunda dan Bunda yang selesai dimandikan oleh suster.Pesan terakhir bunda : ‘Ayah,makasih ya hadiah terakhirnya. Bunda pengen Ayah jagain Dina dan gantiin Bunda buat membimbing Dina’, Ayah diam & meneteskan air mata.Aku memeluk Bunda sambil menangis dan saat kuucapkan ‘Selamat Hari Ibu’ saat itu juga Bunda menghembuskan nafas terakhirnya. Pada hari Ibu, Tuhan telah memanggil malaikatku di bumi untuk menghadap-Nya. Terimakasih Tuhan,Kau telah titipkan aku pada malaikat yang aku panggil Bunda’
Akhiran cerita dari Dina yang membuat Dimas dan Arya sedikit menjatuhkan air matanya. Betapa besar peran seorang Ibu dalam kehidupan ini, tanpa Ibu apa jadinya mereka dan satu kesimpulan yang mereka ambil : Tanpa adanya Ibu mereka tidak akan menjadi 3 sahabat saat ini.
Maaf ya endingnya baru bisa gitu aja,gue mau lanjutin gaada waktu.Terimakasih :)
helooo i'm back :D akhirnya kembali memegang pc juga. Wah udah penghujung tahun saja ini, perasaan gue baru aja #2010wish udah mau 2011 wish hehee, sayangnya gue baru bisa berubah dikit dikit nih belum banyak perubahan dari gue. Semoga aja tahun 2011 bisa lebih baiikkkk. Kalo inget inget dari januari sampe sekarang sih banyak banget cerita yang membuat gejolak (??) hahaha i'll tell it later :O Woy nanti malem bola ye? wihi asik lah.Gue memang mengincar tontonan bola disaat jam jam aktif gue haha abisnya el classico kemaren pas gue lagi uas dan malem malem lagi elah gaenak. AYO Indonesia semangat dan berjuang terussss,bawa nama persepakbolaan Indonesia jadi yg terbaik!! Haha, desember ini bulannya uas dan liburan jadi...? gue uas dulu sampe tgl 6 terus ngurusin classmeeting jadi korlap+PJ lomba,good eyke gabisa kabur kayak waktu smp hahah. Kalo inget classmeeting jd inget...wakakaka udah ah cerita masa laluku itu. Jadi gue gatau abis itu bakal ngapain, kayaknya sih pengen bikin lukisan lagi hehe lanjutan dari saxophone emas maunya sih konsep the golden sun wuwuwuw taudeh gimana, kalo males jalan beli kanvas ya wassalam.
1.Hello my name is Rr Dwi Setyani Hanindita 2.My nick name is dita 3.also known as ditahanindita 4.i'm 2nd daughter 5. i have one sister 6. i was born in Jakarta 30th october 95 7. i growing up with adorable people arrond me 8. i love my parents so much 9. my idol is my Grandpa, he's such a perfect person i never knew :O 10. i love my cats,they are my mood booster 11. i would love my friends too,they are so unpredictable hahaha 12. Now, i'm highschool student 13. But i miss my junior high school's time 14. I never have byf untill now,i dont care 15. sometimes i think i'm weird 16. i'm moody and sensitive 17. i'm not pretty 18. i'm not with expert brain 19. i'm God's masterpiece 20. I'm Javanesse but i have a -_- eyes 21. I'm a part of Genovia's Crystal, i'm very proud of it :) 22. GeesdriftZestien is family,we'll meet again nov 21st 2013 at our beloved school,Labschool. 23. Now, i'm with Infrontero 13! green jacket hahaha 24. it's already 25 25. Bye.